Wednesday 29 May 2013

Kuliner Iseng Jl. Jaksa

Apa yang terkenal dari jalan Jaksa? Ada yang bisa jawab? Hehehe... Ada yang jawab jalan jaksa itu pusatnya hiburan malam.. Ada yang jawab pusatnya backpackers luar negeri. Bahkan ketika saya kesana, saya bilang, ini Khao San Roadnya Jakarta. Kalau ada yang belum tahu Khao San Road, saya kasih sedikit info. Khao San Road itu ada di negara Thailand, lebih tepatnya kota Bangkok. Di Thailand, Khao San Road ini adalah pusat turis manca negara terutama para backpacker manca negara pada umplek - umplekan. Jalan ini selalu ramai, dan makanan serta hiburan tersedia 24 jam. Sama juga dengan Jalan Jaksa. Pas saya makan disana jam 11.00 malam, jalanannya masih ramai mobil dan turis pada ngobrol, nongkrong. 

Saya ke jalan jaksa, juga istilahnya cuma iseng. Karena salah satu teman saya mengajak saya jalan - jalan malam. Kebetulan saya kelaparan, jadi kami menyimpang ke jalan jaksa. Teman saya merekomendasikan ceker ayam di Jalan Jaksa. Katanya, "Ini tempat ceker ayam paling enak di Jakarta, coi..!" Waahh..penasaran jadinya. Padahal, saya tidak suka ceker ayam, kecuali ceker ayam buat oleh - oleh yang digoreng garing dan kriuk kriuk. Jadilah, saya percaya saja dan makan di Jalan Jaksa. 

Bubur Ayam
Tempat yang menjual ceker ayam ini, ternyata hanya berupa warung kecil dan minim. Namanya Waroeng Kabita. Saya pikir pas pertama, jual ceker ayam kayak menu di dimsum begitu. Ternyata, ini ceker ayam dibuat soto. Nah lho...penasaran kan? Saya juga bengong. Yakin nih ceker ayam di bikin soto? Tapi yang makan disana, ramenya bukan main. Dan hampir semuanya pesan Soto Ceker Ayam atau Soto Sayap Ayam. Gilanya, semua yang makan disitu, muka dan makannya gahar bener. Kayaknya rakus dan enak banget. Wah, saya makin penasaran. Tapi karena saya tidak suka ceker ayam, teman saya pesen satu mangkok soto campur ( ceker + sayap ), dan saya pesan bubur ayam. Pesanan pun datang. Pas sampai di depan meja, saya sampe bengong lihat buburnya. Wah, itu baru namanya bubur. Tekstur buburnya kental banget dan tidak encer sama sekali. Kental dan padat. Baru pertama kali, saya makan bubur sampai kenyang banget. Tapi kekagetan saya tidak sampai disitu. Bubur ayam itu, isinya pun cuma bubur dan ayam suir. Jiiiaaahh.... bener - bener bubur dan ayam. Bubur pakai kecap asin, kasih ayam suir ( Ingat : ayam suirnya lumayan banyak dan tebal - tebal ), terus dikasih kerupuk cukup banyak. Keseluruhan, saya puas sama rasa Bubur Ayamnya. Enak dan kenyang. 

Soto yang disajikan juga enak. Sotonya pakai kuah bening, bukan kuah santan. Kuahnya gurih, terus agak asam - asam jeruk nipis, dikasih sereh juga. Wangi sih tidak. Tapi kuahnya cukup segar, gurih, perpaduannya pas. Teman saya sampai minta tambah kuah. Di Waroeng Kabita ini juga ada Soto Ranjau. Tadinya mau cobain, cuma saya cukup yakin 100% pasti isinya mayoritas cabe rawit semua. Hahahaha... belajar dari pengalaman, Rawon Setan, Sambal Setan, dkk, pasti pedasnya gak kira - kira, bikin bibir jontor, hahahahaa :) Kalau ke jalan jaksa, lebih enak naik motor sih, jadi parkirnya gampang. Kalau bawa mobil, agak repot parkirnya. Tapi namanya cobain makanan enak, tidak apa - apa toh repot sedikit untuk parkir? hehehe..

Soto Sayap

Friday 24 May 2013

Oh Happy Day..!!

Saya yakin, pasti beberapa diantara para pembaca pernah makan di restoran keluarga Happy Day, di kawasan Jl. Juanda Raya. Namanya restoran keluarga, karena memang judulnya Family Restaurant. Restoran ini menyajikan masakan barat / western food, seperti steak, pasta, dan juga menyajikan menu Chinese Food yaitu dimsum serta masakan indonesia. Belum lama, saya makan siang bersama teman kantor di sana. Dan ternyata, rame banget..!! Saya bingung dan bertanya - tanya, apakah memang enak banget steaknya? Padahal kalau boleh saya kasih pendapat, masakan barat paling enak yang pernah saya makan hanya ada di Tony Rhoma's. Itu saya akui, ada harga, ada barang, ada kualitas. Muaaannttaapp..!Santap siang saya dengan teman kantor saya adalah Chicken Cordon Blue, Dimsum ( Ha Kau ), Bruschetta, Choco Melt, Sirloin Steak, dan minumnya Fruit Punch. Kita mulai dari Chicken Cordon Blue.

Chicken Cordon Blue
Chicken Cordon Blue, seperti yang kita tahu adalah daging ayam tanpa tulang, yang ditepungi tepung panir / tepung roti dan digoreng kering. Diberi isi ham dan keju. Biasa disajikan dengan salad dan ketang goreng atau smashed potato. Ekspektasi saya, mestinya kalau makan di Happy Day, mestinya Chicken Cordon Blue nya enak. Ternyata, begitu dihidangkan, dan saya cicipi, masih lebih enak Chicken Cordon Blue di Tamani Cafe. Bayangkan saja, mungkin karena pengaruh krisis ekonomi atau penghematan mungkin yaa.. sekarang banyak cafe / restoran yang menyajikan menu steak itu dengan keripik kentang model kayak Lays / Chitato begitu. Malah, Chicken Cordon Blue di Happy Day, disajikan cuma dengan salad, TANPA KENTANG sama sekali. Kalau mau pakai kentang ( kentang goreng / mashed potato, kudu bayar tambahan lagi sekitar Rp. 7000. Banding dengan harganya, yang satu porsi sekitar Rp. 30.000, saya masih lebih terima kalau makan Chicken Cordon Blue di Tamani Cafe atau yang ekstrem di Joni Steak. Tepungnya juga keras dan terlalu garing pada saat digoreng. Agak mengecewakan juga sih.

Sirloin Steak
Menu selanjutnya, saya cobain Dimsum. Favorit saya kalau makan Dimsum pasti Ha Kau. Yang isinya Udang dan dilapis semacam kulit pangsit tipis. Nah, kalau dimsum nya, saya akui, tidak kalah sama Dimsum di Restoran Samudra atau Samudra Suki. Udangnya besar, dan begitu dimakan garing dan segar udangnya. Sayang isinya cuma 3. Di Samudra masih mending sih, satu porsi isi 4.  Setelah dimsum, saya cobain steaknya. Hmmmmm...not bad lah.. Steaknya tidak keras, cukup empuk dagingnya, walau itu daging sirloin lokal. Pengalaman selama ini, kalau sirloin lokal, biasa dagingnya keras. Tapi ternyata di Happy Day, dagingnya cukup empuk. Hanya sayang, bumbu untuk steaknya kurang merasuk, sehingga rasanya agak hambar. Dan seperti yang sudah saya bilang, disajikan dengan salad dan potato chips, alias keripik kentang model Lays. Dan jujur aja, tanpa kentang bener, rasanya, makan itu tidak kenyang - kenyang. Masih lapar terus. Mungkin itu efek tidak ada nasi putih ya. Hehehe..maklum, saya masih orang indonesia, tidak bisa makan tanpa nasi. Kalau makan tidak pakai nasi, rasanya kurang kenyang.

Bruschetta
Setelah menyikat Sirloin Steak, saya pesan Bruschetta. Waaahh..ini baru Bruschetta top markotop..! Rotinya beneran gede, tidak kecil - kecil seperti di Pizza Hut. Toppingnya juga gak kira - kira. Daging cincang dimasak dengan saus tomat, dilapis keju yang sudah meleleh, trus dikasih saus sambal. Adddduuuhh..Nikmat deh, puas bener makan Bruschetta. Pertama kali saya makan Bruschetta ampe puas begini. Hahahahaa.. Saya jadi ngiler lagi deh pengen bruschetta nya :)


Teman saya merasa masih lapar, jadi pesan Mushroom Soup. Penampakannya sekilas kayak bubur kacang ijo yang kental. Sup nya memang warnanya agak abu - abu, dan rasanya, menurut saya, sesuai banget. Karena rasanya creamy banget, dan jamurnya pun sangat terasa. Oke juga untuk menu sup.
Choco Melt
Setelah itu, kita beralih ke makanan penutup, Choco Melt. Siapa yang tidak tahu Choco Melt? Kalau anda langganan setia Breadtalk, anda pasti tahu Choco Lava. Apa itu? Choco Melt atau Choco Lava, adalah cake coklat yang isinya coklat leleh. Dimakan harus disaat masih hangat bahasa kerennya Fresh from the oven, dan dicocol dengan es krim Vanila. 100% nikmat. Wah, Choco Melt di Happy Day tidak kalah sama Choco Melt yang pernah saya coba di Coffee Club di Plaza Senayan. Bedanya di Coffee Club, ukuran cake nya lebih besar dari pada di Happy Day. Tapi isi coklat lelehnya, pekat, dark chocolate, pokoknya enak. Penutupnya saya minum Fruit Punch. Tidak usah banyak penjelasan ya, minuman mah dimana - mana sama saja rasanya. 

Pulangnya, mata saya terpaku pada etalase cake di dekat kasir. Ternyata jual kue soes juga. Saya tanya harganya, satu kotak isi 5, harganya Rp. 16.500. Sayang saya tidak foto kue soesnya. Rasanya? Itu kue soes terenak yang pernah saya makan seumur hidup saya. Isi saus fla nya ada coklat dan vanilla. Saya beli yang saus fla coklat. Addduuhh... saus fla coklat enak banget. Agak kental, tapi tidak kental banget. Rasa coklatnya 100% coklat, dan diberi campuran es krim, sehingga lebih enak rasa sausnya. Isi sausnya penuh, begitu digigit, langsung tumpah isinya. Huwaaa..enak bener deh..kudu harus dicoba.

Mushroom Soup

Fruit Punch

Tuesday 7 May 2013

My Favourite Snakes ( Snacks )

Hahahahaha....saya pernah tertawa pada saat saya melihat jadwal acara seminar, yang ternyata terdapat kesalahan pengetikan. Seharusnya ditulis 'snacks' malah disebut 'snakes'. Kesalahan fatal dalam pengetikan, karena biarpun secara pengucapan terdengar sama, tapi artinya berbeda jauh..!

Bloeder Nita Pastry
Kalau dibilang saya penyuka cemilan, ya bisa dibilang begitu. Cuma cemilan yang akan saya perkenalkan, lebih pantas disebut makanan cukup berat. Biasanya, kalau jam makan siang, dan kebetulan habis gajian, saya dan teman kantor saya pasti suka jalan atau jajan di Rezeki, semacam supermarket kecil yang menjual produk makanan impor, jajanan, buah, dll. Pokoknya cukup lengkap deh. Biasanya, di Rezeki, saya beli roti atau mungkin kue. Sebutannya Bluder / Bloeder. Rotinya lembuuuttt, aduh, mau merk breadtalk, breadlife dan bread bread lainnya kalah deh. Bloeder favorit saya adalah produksi Nita Pastry. Rotinya lembuuuuttt... isinya macam - macam pula. Ada isi smoked beef, keju, coklat, srikaya dan blueberry. Ada juga yang isinya campuran keju dan coklat. Kalau orang zaman dulu, pasti suka sama yang namanya kue bloeder. Tapi bukan berarti karena favorit saya bloeder, berarti saya jadi orang zaman dulu ya.

Bloeder Holland Bakery
Lain produksi, lain juga rasanya, seperti Bloeder keluaran Holland Bakery. Sebetulnya seh cukup enak bloedernya, cuma, agak keset, jadi rasanya agak kurang. Bloeder di Holland Bakery, isinya juga cuma polos. Mirip kayak roti sobek manis. Di Holland Bakery, favorit saya bukan bloeder. Hayo tebak apaan? Hmmmm... Lemon Cake? Black Forest Cake? Bukan. Cake di Holland Bakery terbilang amat sangat standard. Jajanan atau cemilan yang patut dicoba di Holland Bakery adalah Bika Banjar. Nama nya bika, ya mirip - mirip lah. Mau dibilang bika ambon atau bika banjar, sama saja. Cuma bedanya, kalau Bika Ambon cenderung berminyak, dan belinya berupa potongan atau loyang, kalau Bika Banjar, bentuknya bulat, ukurannya kecil. Bite size. Berhubung saya ini sangat tidak suka Bika Ambon, maka Bika Banjar ini termasuk jenis bika yang bisa saya makan, bahkan masuk dalam list favorit saya. Karena rasanya tidak sepekat dan seminyak Bika Ambon. 

Bika Banjar
Selain roti, saya juga suka pia / bakpia. Weits, tentunya, kalau itu saya, saya tidak suka pia / bakpia lokal. Kalau dipikir - pikir, saya tidak heran kalau masakan, jajanan, atau oleh - oleh khas Indonesia tidak bisa di hak patenkan. Coba bayangin, kalau kita ke Jogja, itu isinya semua mengklaim diri bakpia pathok khas jogja atau aseli jogja ( catat : tulisnya pakai aseli, biar terkesan asli ). Mulai dari nomor 66, 65, 76, 75, 77. The list is endless. Soal rasa, yaah, dari toko ke toko juga sama. Bicara pia / bakpia, kalau anda ke Vietnam, jangan lupa beli pia durian. Saya jamin langsung ketagihan. Ukuran guede, besar, bentuknya bulat hampir separuh telapak tangan. Kulit pianya tipis, isinya, 100% durian. Blenger deh begitu dimakan. Makan satu itu, efeknya tidak lapar sampai siang ( mulai deh lebay nya..hahahahhaa.. ) Efeknya tentu tidak sedahsyat itu juga sih, cuma beneran mengenyangkan. Tidak rugi beli itu pia. Harganya berapa, saya juga kurang tahu, soalnya, itu juga boleh dapat gratisan dari sepupu yang pergi ke Vietnam. Hukumnya, itu pia kudu wajib harus musti dibeli. Tidak rugi deh. Penasaran kan?  Saya kasih contoh kemasannya saja ya, nanti kalau ada yang pergi ke Vietnam, boleh saya dibawain oleh - oleh pia durian. Hehehehe.

Kemasan Pia Durian Vietnam